Search
Close this search box.

Wilayah negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau itu merupakan wilayah Cincin Api Pasifik (Ring of Fire Pacific). Merupakan wilayah yang terdapat rangkaian gunung api aktif sepanjang Samudra Pasifik dan menyebabkan wilayah-wilayah tersebut berpotensi mengalami bencana gempa bumi. Bukan hanya gempa bumi, erupsi gunung api, banjir, longsor, siklon juga melanda Indonesaia. Data BNPB menyebutkan bahwa rata-rata ada 10 kejadian bencana setiap hari di Indonesia, tersebar di berbagai pulau.

Belajar dari berbagai kejadian bencana sebelumnya, kesiap-siagaan menjadi hal yang penting dan mendesak untuk disikapi oleh setiap pihak, masyarakat, organisasi, Lembaga sosial, dunia usaha dan Pemerintah sendiri.

 

 

Para peserta DPA

 

Humanitarian Forum Indonesia (FHI) dan Wahanai Visi Indonesia (WVI) menginisiasi program Dukungan Psikososial Awal (DPA) berbasis agama. Tujuan program ini adalah membantu Lembaga dan organsiasi berbasis agama dalam mendampingi korban bencana pada saat tanggap darurat. Program ini dilaksanakan dengan pengembangan  modul dan pelatihan DPA berbasis agama bagi para relawan. Gereja Katolik di wakili oleh WKRI dan SGPP (Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan KWI) dan Caritas Indonesia (KARINA). Pelatihan di laksanakan di Rumah Doa Santa Maria Guadalupe – Duren Sawit, Jakarta Timur selama 3 hari , 21-23 April 2022. Hadir 36 orang dari komponen ormas katolik maupun Lembaga sosial gereja. Tim Pelatih terdiri dari Liest Pranowo, Lily Azali (WKRI), Rudi Raka (KARINA), Yusi Yusnio (SGPP).

Materi pelatihan bersumber dari Modul DPA Katolik yang disusun oleh Justina Rstiawati dan Lily Azali ditambah materi khusus dari Kementrian PPPA RI. Pelatihan ini bertujuan mempersiapkan tim dan kelompok Dukungan Psikososial Awal (DPA) secara agama katolik. DPA dilakukan pada saat Tanggap bencana bertujuan membantu korban bencana yang dalam kondisi tertekan (distress) agar mereka merasa tenang dan didukung sehingga mampu menghadapi situasi bencana dan tantangan-tantangannya dengan lebih baik.

Program ini disebut Sinergi Project yang di pimpin oleh Humanitarian Forum Indonesia dan Wahana Visi Indonesia.

 

PENULIS: LIEST PRANOWO | AKTIVIS GERAKAN PERLINDUNGAN ANAK

Sejak tahun 2002 mengabdikan diri bagi pemenuhan hak-hak anak melalui Pendidikan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Menguasai isu-isu anak, perempuan, kemiskinan dan perburuhan (terlebih buruh anak dan perempuan). Memiliki keahlian perencanaan program, monitoring dan evaluasi. : Pembicara di berbagai Seminar, lokakarya, webinar tentang perlindungan anak, peran masyarakat dan pemerintah serta dunia usaha dalam perlindungan anak. Sangat berminat dengan upaya-upaya membangun kesejahteraan keluarga dan masyarakat untuk kepentingan terbaik anak.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Jika membutuhkan konten ini, silahkan menghubungi info@dppwkri.org