Search
Close this search box.
Program Dana Solidaritas Khusus

Siklon tropis Seroja yang terbentuk di NTT pada bulan April 2021 menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di sebagian wilayah NTT. Siklon Seroja ditengarai sebagai siklon tropis terparah. Lebih dari 10 ribu orang terdampak siklon ini dan sekitar 212 korban meninggal di wilayah Alor, Kupang, Malaka, Sumba Timur, Flores Timur dan Timor Leste (bnpb.go.id).

Peristiwa bencana siklon seroja bukan hanya mengakibatkan luka fisik  bagi para korban namun juga luka psikis. Pada beberapa kasus yang ditemui terdapat korban terdampak dengan kasus trauma kejiwaan yang perlu segera ditangani agar tidak berkepanjangan. Dampak psikososial yang sering kali muncul pada  sebagian orang adalah  post traumatic stress disorder (PTSD) yakni gangguan mental yang muncul setelah mengalami atau menyaksikan suatu kejadian yang luar biasa. Menanggapi situasi ini, DPP Wanita Katolik RI bekerjasama dengan DPD Keuskupan Atambua, Cabang Kolhua Kupang dan cabang Kalabahi Alor (DPD NTT) menyelenggarakan program PENGUATAN PSIKOSOSIAL.

Tujuan program ini adalah memberikan dukungan pemulihan psikis bagi korban agar mampu membangun kehidupan lebih baik dan lebih Tangguh. Program ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Pelatihan Fasilitator Psikososial dan sesi rutin pendampingan kelompok dengan kategori anak, remaja dan orang dewasa. Selain tujuan tersebut diatas, diharapkan dengan program ini, Pengurus dan anggota Wanita Katolik RI di wilayah program meningkat kapasitasnya dan organisasi Wanita Katolik RI makin dikenali oleh Gereja dan Masyarakat setempat.

Program ini memberikan manfaat bagi 1.140 umat/masyarakat di wilayah DPD Keuskupan Atambua, Umat dan masyrakat penerima manfaat program di Wilayah DPD Atambua; 603 orang di Cabang Fransiskus Asisi Kupang, 638 Cabang Kalabahi (DPD NTT). Sesi-sesi rutin dukungan kelompok dipandu oleh para Fasilitator yang sudah dilatih dan disiapkan untuk pendampingan berikutnya juga.

Program ini memberikan dukungan bagi individu, keluarga dan komunitas. Sebagian besar merasakan manfaatnya dan menjadi lebih optimis.

“Sa pung semangat balik lagi, sa harus sehat dan hidup buat anak-anak, sa sudah balik ke kebun, tanam sayur lalu jual ke pasar. Terima kasih mama dari WKRI” (Ma Karin – Desa Oepuah TTU)

“Saya tidak takut lagi kok…..saya senang karena tidak sendirian” (Toni – Kalabahi, Alor)

Kerjasama para fasilitator yang didukung oleh elemen-elemen di Keuskupan dan Paroki memungkinkan para korban menjadi pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Program ini didanai dari Dana Solidaritas Khusus yang dihimpun dari anggota Wanita Katolik RI seluruh Indonesia. (LP)

PENULIS: LIEST PRANOWO | AKTIVIS GERAKAN PERLINDUNGAN ANAK

Sejak tahun 2002 mengabdikan diri bagi pemenuhan hak-hak anak melalui Pendidikan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Menguasai isu-isu anak, perempuan, kemiskinan dan perburuhan (terlebih buruh anak dan perempuan). Memiliki keahlian perencanaan program, monitoring dan evaluasi. : Pembicara di berbagai Seminar, lokakarya, webinar tentang perlindungan anak, peran masyarakat dan pemerintah serta dunia usaha dalam perlindungan anak. Sangat berminat dengan upaya-upaya membangun kesejahteraan keluarga dan masyarakat untuk kepentingan terbaik anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Jika membutuhkan konten ini, silahkan menghubungi info@dppwkri.org