Prihatin akan kondisi dan nasib perempuan di sekitarnya terutama kaum buruh, Ibu Soelastri mendirikan organissi Poesara Wanita pada tahun 1924 di Yogyakarta. Dilandasi oleh iman Katolik. organisasi ini bertujuan mengangkat harkat dan martabat kaumnya yang menghargai dan membela kehidupan, serta memperjuangkan keadilan, dan mengembangkan kualitas perempuan secara utuh. Dalam perjalanan sejarah Poesara Wanita berganti nama menjadi Wanita Katolik RI, Â organisasi wanita Katolik yang pertama dan satu-satunya.
Perjalanan organisasi menuntut ketangguhan sikap dan keteguhan iman dalam menjaga dan mempertahankannya. Perjuangannya membutuhkan penghayatan dalam memahami ‘roh’ yang menjadi dasar langkah dan gerak organisasi, serta mampu menyelaraskan diri dengan perkembangan zaman, dari waktu ke waktu. Daya ubah organisasi turut membantu perkembangan organisasi yang berproses bersama bangsa dan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan dan tuntutan jaman.
Wanita Katolik RI hampir mencapai usia satu abad, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi sebuah organiasi. Melewati tahun-tahun yang penuh suka duka, keberhasilan dan kegagalan, namun tetap kokoh bergerak secara mandiri. Hal ini tidak terlepas dari daya upaya seluruh pengurus maupun anggota yang tersebar di hampir seluruh pelosok Nusantara dari masa ke masa. Bersama-sama satu kata membawa organisasi ini menunjukkan jati diri di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Memberi sumbangsih secara nyata demi kesejahteraan bersama.
Perjalanan menuju satu abat ini tentunya penuh dengan cerita-cerita sejarah yang layak dibagikan. Dokumentasi tertulis akan menjadi sebuah bacaan referensi yang pada saatnya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus dalam menyikapi perubahan jaman dan perkembangan bangsa dan negara.
Kronik adalah catatan peristiwa atau kejadian secara singkat menurut urutan waktu kejadiannya. Sumber informasi bisa bervariasi mulai dari pengetahuan pelaku atau pribadi, informasi beberapa dari saksi atau peserta dalam peristiwa, atau melalui infmulut ke mulut. Penulisan kronik yang rapi bisa menjadi sumber catatan sejarah bagi organisasi dan cukup mudah dilakukan.
Pelatihan Penulisan Kronik ini diadakan sebagai salah satu sarana bagi kita, pengurus maupun anggota untuk dapat bersumbangsih bagi organisasi dalam bentuk penulisan kronik organisasi di wilayah kerja terkait. Tulisan kronik dari tiap daerah akan disusun menjadi sebuah buku bunga rampai sejarah Wanita Katolik RI sebagai sebuah persembahan dalam merayakan satu abad berdirinya organisasi ini.
Mengingat cakupan pelayanan Dewan Pengurus Daerah cukup luas dan pengumpulan serta penyusunan data akan cukup memakan waktu dan tenaga, maka pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh satu tim kerja yang memiliki komitmen untuk bekerjasama selama kurang lebih 4 (empat) bulan. Anggota tim adalah mereka yang bisa mendapatkan akses mengumpulkan informasi dan fasilitas jaringan komunikasi karena pelatihan dan konsultasi akan dilakukan secara daring.
TUJUAN
- Peserta bekerja dalam tim dapat menulis kronik dokumentasi DPD masing-masing
- Peserta dalam tim mendapat arahan dan pendampingan dalam penulisan dokumentasi sejarah DPD masing-masing
- Peserta dalam tim mendapat pengarahan untuk melakukan editing dasar atas tulisan dokumentasi masing-masing
SASARAN
- Ketua / anggota Presidium, Sekretaris, Humas Wanita Katolik RI di tingkat kepengurusan DPD dan atau DPC yang memiliki akses untuk mengumpulkan informasi
- Tim Penulis yang ditugasi berkomitment untuk bekerja bersama dalam waktu 4 bulan sampai naskah final dan naik cetak. Dengan perkiraan pengerjaan : 2 bulan persiapan dan pelaksanaan penulisan; 2 bulan proses profesional editing, lay out, proof reading, dan naik cetak.
TARGET PESERTA
- 350 orang
- Peserta dari semua DPD Se-Indonesia dengan mengirimkan 3-7 orang sebagai tim penulis.
METODE YANG DIGUNAKAN :
- Dengan diawali pemaparan alur pelatihan ( dalam 2 gelombang ), pengenalan tentang kronik dan teknik penulisan.
- Selain tentang teknik penulisan kronik, peserta juga dilengkapi dengan pemahaman tentang fotografi yang diberikan oleh pakar Sinematografi dalam bentuk webinar.
- Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk yang terbagi dalam 6 sesi yang dimulai pada 6 November 2021 sampai November 2022
NARASUMBER : Kun Herini, Erta Irawati, Yuni Wulur, Erna Kusuma dan Romo Murti SJ.
Sejumlah 28 DPD berhasil menyelesaikan penulisan kronik untuk sejarah DPDnya. Hasil dari penulisan kronik tersebut sampai saat ini belum diputuskan akan diterbitkan atau dicetak dan kemudian didistribusikan ke DPD DPD. Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras tim penulis kronik dari masing masing DPD maka hasil tulisan tersebut di posting di website DPP dalam landing page DPD.
Pelatihan menulis Kronik Perjalanan sebuah organisasi hendaknya terdokumentasikan secara faktual sehingga bisa menjadi sumber informasi bagi generasi berikutnya. Dokumentasi tertulis disertai pemasangan gambar / foto yang tepat bisa menjadi referensi yang inspiratif bagi generasi penerus dalam menyikapi perubahan jaman dan sebuah bangsa dan negara. (DivKom)