Search
Close this search box.

WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA

DPD JAYAPURA 

 

Tim Penulis

Veronica Urip Indiastuti, Anastasia Atik Kushartati, Dionesia Priutami, Yosephine Tiert

 

SEJARAH

Embrio Wanita Katolik RI DPD Jayapura dimulai pada akhir tahun 1966, dalam bentuk  perkumpulan ibu-ibu Paroki  yang diprakarsai oleh Ibu Elisabeth Sutomo. Dasar pemikiran beliau bahwa di Indonesia ada WKRI tetapi di Jayapura belum ada, maka perlu wadah untuk mengumpulkan   ibu-ibu di paroki. Perkumpulan ibu-ibu paroki   dimulai  dari  Paroki Gembala Baik, Abepura. Pada saat itu yang aktif dalam tiap pertemuan diantaranya Ibu Elisabeth Sutomo, Ibu Mulyadi, Ibu Rien Parnoe, Ibu Sujadi, Ibu Suyanto, Ibu Anik dan beberapa ibu yang lain. Pertemuan rutin dalam bentuk ibadah dan arisan dihadiri lebih kurang 15 orang.

Ide membentuk perkumpulan tersebut kemudian diikuti oleh Ibu-ibu dari Paroki  Sang Penebus, Sentani dan ibu-ibu dari Paroki Katedral Dok 5. Paroki Sentani dimotori oleh Ibu Sudaman, Ibu Budi Subroto dan beberapa ibu lainnya sedangkan yang di  paroki Katedral dok 5  ada Ibu  Merry Letsoin, Ibu Siante, Ibu Dumatubun, Ibu Suharjiman, Ibu Harjo, Ibu Meteray dan beberapa ibu lainnya. Kemudian menyusullah pembentukan perkumpulan di Paroki Frasiskus Asisi APO, Paroki Petrus Paulus Argapura, dan di kota-kota lain seperti di Merauke, Manokwari, Sorong, Biak, Wamena, dan Timika. Pada waktu itu semua masih mengindung ke Jayapura

Pada saat itu perkumpulan ibu-ibu paroki sudah aktif mengikuti kegiatan  di BKOW  yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi perempuan. Meskipun saat itu belum ada kepengurusan WKRI, namun banyak kegiatan yang diikuti oleh ibu-ibu paroki.  Pada tahun 1982 dalam memperingati Hari Ibu, yang mendapat kepercayaan untuk menjadi ketua panitia adalah Ibu Rien Parnoe (dari Paroki Gembala Baik Abepura). Sejak saat itu kiprah ibu-ibu Katolik mulai dikenal di Jayapura.

Pada tahun 1983 ibu-ibu berusaha mencari informasi mengenai Wanita Katolik RI ke DPP, lalu pada tahun 1984 mempersiapkan diri untuk mengadakan Konferda yang pertama, yang diselenggarakan di Gedung pertemuan milik BKOW.

Hasil dari Konferda pertama, masa bakti 1984 – 1989 adalah sebagai berikut:

Ketua  Presidium              :  Ibu Nuk Mujilah Siswoyo

Anggota Presidium 1        : Ibu Rien Parnoe

Anggota Presidium 2        :  Ibu Agus Supriyadi

Pengurus DPP yang menghadiri Konferda I WKRI DPD Jayapura  adalah Ibu Duriat, yang didampiangi oleh suaminya.

Tahun 1988 Merauke mengadakan Konferda pertama. Keuskupan Merauke lebih dulu terbentuk dari pada  Keuskupan Jayapura, tetapi cikal bakal WKRI Merauke  dimulai dari Jayapura.

Pada tahun 1989 diadakan Konferda ke II untuk masa bakti 1989 – 1994. Terpilih sebagai pimpinan:

  • Ketua Presidium : Ny. S.C. Sambikaki
  • Anggota Presidium 1 : Ny. Dra. Johana Welikin
  • Anggota Presidium 2 : Ny. Lies Awi

Tahun 1991 Sorong Manokwari mengadakan Konferda yang pertama pada tahun 1991 membentuk satu DPD.

Pada tahun 1994 diadakan Konferda ke III untuk masa bakti 1994 – 1999. Para pimpinan terpilih adalah:

  • Ketua Presidium : Ny. Maria Jacoba Letsoin
  • Anggota Presidium 1 : Ny. Kusrijati Caecilia Maccu
  • Anggota Presidium 2 : Ny. Dra. F.L. Sridiningsih Erhardus

Pada tahun 2001 diadakan Konferda ke IV untuk masa bakti 1999 – 2006. Pimpinan terpilih adalah:

  • Ketua Presidium : Ny. Cicilia L. Dien
  • Anggota Presidium 1 : Ny. Johana Carolina Dimpudus
  • Anggota Presidium 2 : Ny. Yosephine Pigai Degei

Pada tahun 2007 diadakan Konferda ke untuk masa bakti 2007 – 2012. Pimpinan terpilih adalah:

  • Ketua Presidium : Ny. Yosefita Gebze
  • Anggota Presidium 1 : Ny. Thea Resoeboen
  • Anggota Presidium 2 : Ny. Fransiska Moiwend

Antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 ada kevakuman dalam kepengurusan di DPD Jayapura, sehingga Konferda ke VI baru diadakan pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 diadakan Konferda ke VI untuk masa bakti 2014 – 2019:

Konferda ini diikuti oleh 29 DPC wilayah kerja Keuskupan Jayapura dan Keuskupan Timika.

Hasil Konferda VI WKRI DPD Jayapura tahun 2014 menghasilkan beberapa kesepakatan terkait dengan pemekaran dan pembentukan wilayah kerja DPD Timika yaitu sebagai berikut:

  • Menyetujui pemekaran dan pembentukan wilayah kerja DPD Timika berdasarkan AD Bab IV pasal 5 ayat 3 dan ART bab VII pasal 22, dengan Nomor : Skep – VI/KONFERDA VI-DPD Jayapura/VII/2014 tentang Pemekaran dan Pembentukan wilayah Kerja Dewan Pengurus Daerah Timika.
  • Dukungan dari seluruh DPC (15 DPC) yang berada di wilayah Keuskupan Timika, meliputi: Paniai, Nabire, Serui, Biak, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya , Puncak, Puncak Jaya, Supiori, Waropen, Tolikara, Yalimo, Timika
  • Pembentukan Tim Formatur dengan berkoordinasi antara DPD Jayapura dan calon DPD Timika.
  • Tim formatur terdiri dari : Ibu Anastasia Tekege, Ibu Susana Silitubun, Ibu Yosefina Tekege, Ibu Maria. N. Rumbino, Ibu Elisabeth Pekei, Ibu Maria Goo, Ibu Yohana Yobe, Ibu Regina Belau, Ibu Yosephina Dogopia.
  • Kelompok kerja dalam sidang komisi dipimpin oleh Ibu Irene Adii dari DPC Tiga Raja Timika dan sekretaris Ibu Fransiska Erari dari DPC Puncak Jaya.
  • Terpilih sebagai pimpinan untuk masa bakti 2014 – 2019 adalah sebagai berikut:

Ketua Presidium                     :  Veronika Urip Indiastuti Maturbongs

Anggota Presidium 1              : Thea Resoeboen

Anggota Presidium 2              : Damiana Wakey

Pada tahun 2019 diadakan Konferda ke VII dengan  masa bakti 2019 – 2024. TErpilih sebagai pimpinan:

  • Ketua Presidium : Ny. Veronika Urip Indiastuti Maturbongs
  • Anggota Presidium 1 : Ny. Rini Sisilia Kelanit
  • Anggota Presidium 2 : Ny. Yasenta Awarawi Mote

Konferensi ke VII ini menghasilkan program pilihan sebagai berikut :

  • Meningkatkan ketrampilan anggota dalam penggunaan sarana Teknologi dan Informasi
  • Kepedulian Lingkungan hidup
  • Sosialisasi Anti Korupsi
  • Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak.

WILAYAH KERJA

Wilayah kerja DPD menyesuaikan dengan wilayah kerja Keuskupan. DPD Jayapura wilayah kerja meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayawijaya. Antar Kabupaten dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan darat diantaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Keerom. Sementara untuk Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Jayawijaya hanya dapat ditempuh dengan pesawat terbang.

Wilayah kerja DPD Timika mengikuti wilayah kerja Keuskupan Timika yaitu meliputi Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yalimo, Kabupaten Lany Jaya, namun dari semua kabupaten ini  ada beberapa kabupaten bukan kantong umat katolik, bahkan gereja katolik tidak ada di wilayah tersebut Dan letak geografisnya bervariasi ada di pesisir pantai dan ada di pegunungan. Semuanya itu hanya bisa ditempuh melalui udara dengan pesawat terbang.

Wanita Katolik RI DPD Jayapura mempunyai 11 DPC yaitu :

  1. DPC Kristus Raja Katedral (wilayah Kota Jayapura )
  2. DPC St. Fransiskus Asisi APO (wilayah Kota Jayapura )
  3. DPC St. Petrus dan Paulus Argapura (wilayah Kota Jayapura )
  4. DPC Kristus Juru Selamat Kotaraja (wilayah Kota Jayapura )
  5. DPC Gembala Baik Abepura (wilayah Kota Jayapura )
  6. DPC Kristus Terang Dunia Waena (wilayah Kota Jayapura )
  7. DPC Sang Penebus Sentani (wilayah Kabupaten Jayapura )
  8. DPC St. Wilibrodus Keerom (wilayah Kabupaten Keerom )
  9. DPC St. Antonius Sarmi (wilayah Kabupaten Sarmi )
  10. DPC Kristus Jaya Wamena (wilayah Kabupaten Jayawijaya )
  11. DPC Roh Kudus Mabilabol Pegunungan Bintang (wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang )

 

Jika membutuhkan konten ini, silahkan menghubungi info@dppwkri.org