WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PENGURUS DAERAH KALIMANTAN TIMUR
KEUSKUPAN AGUNG SAMARINDA (KASRI)
Penulis:
Bernarda Teting & Yuluana Hangin
Sejarah
Kalimantan Timur (Kaltim) adalah sebuah provinsi Indonesia di Pulau Kalimantan bagian ujung timur yang berbatasan dengan Malaysia, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi. Luas total Kaltim adalah 127.346,92 km² dan populasi sebesar 3.793.152 jiwa (2020). Kalimantan Timur merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk terendah keempat di nusantara. Ibu kota provinsi ini adalah kota Samarinda. Kaltim terdiri dari 3 kota yaitu Samarinda, Balikpapan dan Bontang, dan 7 kabupaten Yaitu Berau, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Mahakam Ulu, Paser, dan Penajam Paser Utara. Kalimantan Timur masih berada dalam masa bonus demografi, yang ditandai dari 70,28 persen penduduknya masih berada di usia produktif pada tahun 2020. Dari total populasi beragama Katolik 4,38% atau urutan ketiga setelah Kristen Protestan.
Organisasi Wanika Katolik RI sudah terbentuk sejak tahun 60-an, dan mengikuti struktur gereja di keuskupan Agung Samarinda(KASRI). KASRI memiliki 26 paroki yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten serta kecamatan. Sampai saat ini dari 26 Paroki 24 sudah terbentuk orgnisasi Wanita Katolik RI.
Cabang wanita Katolik di bentuk di setiap paroki dan ranting di setiap stasi. Lima cabang terletak di Kabupaten Mahakam Ulu yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Cabang St. Paulus Tiong Ohang merupakan cabang terjauh yang harus di tempuh dengan pesawat perintis selama 1 jam kemudian dilanjutkan dengan menyusuri sungai Mahakam selama 3 jam dengan sampan/ketinting, karena belum ada jalan darat. Selain Cabang St. Paulus Tiong Ohang ada satu cabang yang lebih dekat dengan kota kabupaten yaitu cabang St. Yosef Long Pahangai, namun perjalanan menuju cabang ini harus melewati jeram dua kali. Jika menggunakan kendaraan mobil, diperlukan waktu 8 jam, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menelusuri sungai Mahakam menggunakan longboat atau speetboat selama 6 jam, perjalanan cukup menarik kiri kanan kita dapat melihat desa, hutan serta batu dinding yang indah.
Masa Bakti, 1960-1965
Menurut informasi lisan, Wanita Katolik RI sudah terbentuk sejak tahun 1960 dengan Ibu Imas Ding sebagai ketua. Saat itu para ibu mulai berkumpul dan membentuk organisasi Wanita Katolik RI di Keuskupan Samarinda, namun data tidak ditemukan.
Masa bakti 1965- 1970
Periode ini dipimpin oleh Ibu Sukadio yang dipilih secara aklamasi, karena saat itu belum ada AD-ART. Sekretariat di Keuskupan Samarinda dan kegiatan berupa kegiatan rutin dan membantu kegiatan di keuskupan. Data lain belum tercatat.
Masa Bakti 1970-1975
Tercatat Ibu Emiliana Lun Hajat sebagai Ketua, kegiatan mulai aktif bersama lembaga pemerintah, terlibat dalam kepanitian kegiatan hari besar di pemerintah. Para ibu aktif mengikuti kegiatan olah raga dan pernah mengikuti pertandingan dengan memperoleh juara. Pertemuan atau rapat sering dilaksanakan di rumah Emiliana di jalan Imam Bonjol. Informasi di peroleh secara lisan, bukti dalam bentuk dokumentasi foto ada, namun di sekretariat tidak ada. Pada tahun 1975 Emiliana Lun dan Anisia Hong ikut bersama tim dari propinsi lain ke negeri Belanda dalam rangka silahturahmi.
Masa bakti 1975- 1980
Pimpinan terpilih pada periode ini adalah Ibu Bili. Kegiatan masih Kembali terbatas pada kegiatan rutin internat keuskupan. Data ini diperoleh secara lisan, data tertulis atau pun foto tidak ditemukan.
Masa bakti 1980- 1990
Periode ini dipimpin oleh Ibu Suryadi sebagai Ketua Presidium, Ibu Krimanti sebagai Wakil Presidium 1 dan Ibu Turang sebagai Wakil Presidium 2. Sekretariat pindah ke Balikpapan mengikuti domisili presidium. Kegiatan pada saat ini terlibat di internal keuskupan. Dokumentasi belum ditemukan.
Masa bakti 1990-1995
Periode ini dipimpin oleh Riwi Haryanto dengan anggota presidium Ibu Krismanti dan Ibu Sri Sujasmin. Sekretariat yang pada awalnya di Paroki St. Lukas kemudian pindah ke Bina Insan di samping gereja St. Maria Penolong Abadi, Katedral. Kegiatan dalam periode ini terlibat sebagai panitia pelantikan Uskup MGR Sului Florentinus MSF, kegiatan rutin perayaan ulang tahun dan mengikuti kongres.
Masa bakti 1995- 2003
Pada periode pertama tahun 1995-2000 pemilihan juga masih menggunakan cara aklamasi. Terpilih ibu Katrina Tening sebagai ketua, Ibu Antonia Winokan sebagai Wakil KEtua I, dan Ibu Makrina sebagai Wakil KEtua II. Selama periode ini terjadi kevakuman karena ibu-ibu belum aktif, ekonomi sulit, sehingga kegiatan keluar belum maksimal. Yang tetap terlaksana adalah kegiatan rutin seperti perayaan ulang tahun dan terlibat dalam kegiatan internal keuskupan. Karena beberapa kendala, periode ini berlanjut sampai 2003.
Masa bakti 2003-2008
Pimpinan terpilih adalah Ibu Merry Danio, dan Ibu F.X. Nunuk S serta Ibu Antonia Winokan sebagai anggota presidium. Mengingat posisi Ketua Presidium berada di Balikpapan, maka secretariat dipindahkan lagi, namun karena banyak juga pengurus DPD yang tinggal di Samarinda, maka pertemuan diadakan berganti-ganti antara Balikpapan dan Samarinda, sesuai kesepakatan.
Masa bakti 2008 – 2013
Ibu Merry kembali terpilih dan di syahkan dalam konferda pertama di Bukit Rahmat Putak. Terpilih sebagai Presidium I Ibu Martina Luaq, dan Presidium 2 Ibu Rusma Y Fhalena. Sekretariat tetap di Balikpapan dan pertemuan tetap juga dilakukan bergantian sesuai kesepakatan. Dalam periode ini selain kegiatan rutin ulang tahun, juga melaksanakan bakti sosial ke masyarakat.
Masa bakti 2013-2018
Konferda kedua mengesahkan Ibu Martina Luaq sebagai Koordinator Presidium, Ibu Rusma Y. Fhalena sebagai Presidium I dan Ibu Maria Goretty Intan Endah sebagai Presidium II. Kegiatan Wanita Katolik RI sempat vakum selama 1 tahun. Tahun 2014 diadakan restrukturisasi dengan menambah personil dalam kepengurusan. Setelah pelantikan diadakan rekoleksi bagi seluruh pengurus dengan tema kerasulan awam yang disampaikan langsung oleh penasihat Rohani yaitu Pastor DR. Moses Komela Avan.PR.
Karena Koordinator Presidium berdomisili di Samarinda, maka sekretariat dipindahkan kembali ke Samarinda. Pengurus DPD memohon kepada Bapa Uskup untuk memberikan satu ruangan yang dapat digunakan sebagai tempat pertemuan dan sekaligus menjadi ruang sekretariat. Permohonan disetujui sehingga pada saat ini Wanita Katolik RI memiliki sekretariat di keuskupan Agung Samarinda. Mengingat geografis yang luas dan tersebar di beberapa kabupaten. Untuk memudahkan pelayanaan dan dapat menjangkau beberapa cabang yang jauh, maka presidium membagi wilayah menjadi 4 zona yaitu:
Zona Pertama: Mahakam Ulu terdiri dari cabang St.Paulus dan Petrus Tiong Ohang, St. Yosep Long Pahangai, St Petrus Ujoh Bilang, Hati Kudus Yesus Laham, dan St. Maria Long Hubung.
Ulang tahun ke Wanita KAtolik RI ke- 92 dirayakan di desa Long Lunuk, dihadiri 4 orang pengurus DPD. Dalam rangka HUT itu DPD mengadakan seminar kesehatan tentang CA Servix untuk para Ibu, seminar tentang narkoba untuk siswa SD dan SMP, serta lomba merias wajah bagi anggota Wanita Katolik RI
Zona Kedua: Kutai Barat yang terdiri dari cabang Keluarga Suci Tering, cabang St. Yohanes penginjil Melapeh, Kristus Raja Barong Tongkok, St. Markus Melak, St. Paulus Lambing, dan St. Arnoldus Yansen Tanjung Isuy.
Kegiatan bersama di zona 2 ini meliputi lomba paduan suara lagu himne Wanita Katolik RI dan lagu pilihan, lomba fashion show baju daerah, dan lomba senam maumere.
Zona Ketiga: Samarinda dan Bontang, Kutai Timur, Kutai Kartanegara meliputi cabang St. Maria Penolong Abadi Katedral Samarinda, St. Lukas Temindung, St. Pius X Tenggarong, Gembala Baik Ritan Baru, St. Yoseph Bontang dan St. Theresia Sangatta. Ulang Tahun ke-93 merupakan acara yang paling meriah selama ini. Pelaksanaan kegiatan di Keuskupan Agung Samarinda dan dihadiri 500 orang. Bertepatan dengan perayaan ulang tahun diadakan seminar ketahanan pangan, dan pelatihan membuat kripik pisang dan singkong, pelatihan menanam dengan cara hidroponik, serta lomba merias wajah, Vokal Grup lagu marks Wanita Katolik RI dan tukar kado, acara di tutup dengan misa yang dipimpin oleh Pastor penasihat Rohani. Kemudian ulang tahun ke-94 diadakan di Kota Bontang dengan beberapa kegiatan antara lain membuat tas dari bahan tali kur, pembuatan pupuk kompos.
Zona Keempat: Balikpapan, Penajam Pantai Utara, dan Paser, meliputi cabang St. Theresia Balikpapan, St. Clemen Balikpapan, St. Petrus dan Paulus Balikpapan, St. Maria dari Fatima Penajam, dan Alleluya Paser.
Kegiatan bersama yang telah dilaksanakan yaitu: Lomba paduan suara Mars Wanita Katolik RI dan Himne serta lagu pilihan, seminar tentang kepemimpinan disampaikan langsung oleh ibu walikota Balikpapan, seminar tentang Usaha Kecil dan menengah yang disampaikan oleh kepala dinas Disperindakop kota Balikpapan.
Masa bakti 2019-2024
Dalam Konferda ketiga ini terpilih Ibu Bernarda Teting sebagai Ketua Presidium, Ibu Tjiang Ika Yunifita sebagai Anggota Presidium I, dan ibu Rusma Y Fhalena sebagai Anggota Presidium II. Tiga bulan setelah pelantikan, semua pengurus mengikuti rekoleksi yang dipimpin oleh pastor penasihat rohani yaitu pastor Moses Komela Avan PR. Setelah rekoleksi dilanjutkan pembahasan uraian tugas pengurus.
Kegiatan tahun 2019 dalam perayaan ulang tahun Wanita Katolik RI ke-95 diadakan seminar bagi nggota dan undangan lainnya dengan topik “Ajaran Sosial Gereja, “Kiprah Perempuan di dunia Politik” dan “Keperibadian perempuan dalam masyarakat.” Bertindak sebagai nara sumber Pastor penasihat rohani dan pengurus DPD. Selain kegiatan di atas, Wanita Katolik diundang BKOW untuk membagi takjil kepada anak-anak jalanan. Kegiatan lainnya menghadiri undangan dari pemerintah seperti Upacara 17 Agustus, bersiarah ke makam pahlawan bersama BKOW, mengikuti kegiatan di BKOW.
Tahun 2020, saat pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, maka kegiatan disesuaikan dengan kondisi pandemi tersebut. Pertemuan pengurus secara online dan ibu-ibu dengan segala keterbatasan didasari semangat yang tinggi mengikuti pertemuan. Sebagian ibu-ibu dibantu oleh anak-anak yang memahami teknologi. Sosialisasi hasil kongres juga dilaksanakan secara online.
Pandemi Covid-19 hadir dan merubah kebiasaan kehidupan manusia, dengan demikian Wanita Katolik pun mengambil bagian dalam mensosialisasikan kebiasaan baru dalam masa pandemi. DPD memotivasi cabang-cabang untuk ikut terlibat dalam membantu program pemerintah menghadapi pandemi covid-19. Beberapa kegiatan di masa pandemi yaitu; Memberikan bantuan sembako kepada anggota masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19, mensosialisasi protokol kesehatan, membagi masker, ikut serta melayani vaksinasi. DPD juga menyarankan cabang untuk menggiatkan anggota dalam hal mempekuat ketahanan pangan dengan memanfaat pekarangan rumah untuk menanam sayur dan berkebun. Dari berbagai informasi beberapa cabang cukup berhasil dan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
DPD juga melakukan bakti sosial untuk membantu yang dilanda bencana banjir di Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur, DPD mengkoordinir cabang dan ranting untuk berbagi kasih dalam bentuk dana tunai dan pakaian layak pakai.
Pada bulan Juni 2021 dalam rangka ulang tahun ke-97, DPD kembali berbagi ilmu dalam bentuk webinar parenting kepada anggota Organisasi dan juga terbuka untuk umum. Topik khusus yang disampaikan yaitu; 1) Dampak penggunaan teknologi informasi terhadap tumbuh kembang anak, 2) Perlindungan ibu dan ana. Webinar ini menghadirkan narasumber dari bidang Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Dinas Kesehatan Kota Samarinda.
Akhir tahun 2021, saat kasus pandemi covid-19 mulai berkurang, kami kembali mengingatkan cabang-cabang untuk melaksanakan konfercab baik secara online maupun offline. Sepuluh cabang melaksanakan konfercab pada bulan November dan Desember 2021, satu diantaranya melaksakan konfercab secara online yaitu St. Yosep Bontang. Konfercab dilaksanakan secara singkat dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Dari yang 10 itu, 3 cabang sudah melaksanakan pembekalan bagi pengurus baru, sedangkan cabang lain akan dilaksanakan pembekalan secara online.
Jumlah cabang yang aktif saat ini ada 23. Cabang St. Pius X Tenggarong sudah terbentuk namun sejak tahun 2014 tidak aktif karena ketua cabang pindah domisili mengikuti suami. DPD sudah melakukan pendekatan dengan mengirim surat, menghubungi melalui telpon, whatsapp dan mendatangi langsung sekretariat cabang, namun sampai saat ini belum bisa melaksanakan konfercab.
DAFTAR CABANG WANITA KATOLIK RI DI KALIMATAN TIMUR
NO | NAMA CABANG | Tahun Berdiri | Ketua Pertama | Ketua Saat ini |
1 | St. Maria Penolong Abadi Katedral Samarinda | 1968 | Sukadio | Anna C |
2 | St. Theresia Balikpapan | 1974 | Wies Turang | Avelini Murdjati |
3 | St. Petrus dan Paulus Balikpapan | 1982 | Dero Nereng | Cecilia Indra |
4 | St. Yohanaes Penginjil Melapeh | 1984 | Emerensiana Rentah | Yovita |
5 | Gembala Baik Ritan Baru | 1985 | Bulan Kila | Tiana Lahang |
6 | St. Paulus Lambing | 1987 | jawiyah | Bulan |
7 | St. Lukas Samarinda | 1988 | Veronika Tri Murni | Diana Bulan |
8 | St. Clement 1 Balikpapan | 1991 | C. Suparno | Maria Bunga Birana |
9 | Alleluya Paser | 1992 | Kristina Utami | Benedikta Benyamin |
10 | St. Yosep Bontang | 1994 | Tri Sularso | Susan |
11 | Keluarga Suci Tering | 1998 | Bong | Anna Hong |
12 | St. Petrus Ujoh Bilang | 2000 | Kresensia Song | Emiliana Dai |
13 | St. Yosep Long Pahangai | 2000 | Blandina Bulan Hanyeq | Kresensia Ping |
14 | Hati Kudus Yesus Laham. | 2000 | Yuliana Baun | Agustina Mayang |
15 | St. Maria Long Hubung | 2000 | Ping Ulan | Hubung |
16 | Kristus Raja Barong Tongkok | 2003 | Edosia | Vetronika Christina |
17 | St. Markus Melak | 2003 | Martina Luaq | Maria Chiquitita |
18 | St. Arnoldus Yanssen Tanjung Isuy | 2004 | Silvia Sitang | Yovita Jelivan |
19 | St. Maria dariFatima PPU | 2006 | Dina Bitti Dua Lembang | Dina Bitti Dua Lembang |
20 | St. Theresia Sangatta | 2006 | Maria Theresia Sri W | Bernadeth Novy Dyah P |
21 | St. Paulus Tiong Ohang | 2007 | Paskalia Lahai | Marciana Kavung |
22 | St. Paulus Long Bentuk | 2019 | Sundan L Be | Sundan L Bee |
23 | St. Paulus Kaubun | 2019 | Yustina | Yustina |