Search
Close this search box.

WANITA KATOLIK REPUBLIK INDONESIA

DPD JAWA TENGAH

 

Tim Penyusun:

Elisabeth Sapti Handayani, Veronika Raharjo, Christina Sri Munarti, Augustina Dian Spatikeswari

 

SEJARAH

Sejarah Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah dimulai dengan pembentukan kepengurusan dan dilanjutkan dengan kegiatan sosial masyarakat sejak tahun 1954.

Tahun 1959 Konferda I di Magelang

Koordinator terpilih Ibu Purwoadmodjo dari Solo, membina 36 cabang meliputi seluruh Jawa Tengah termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan Purwokerto.

Tahun 1960 Konferda  II  di Salatiga

Koordinator terpilih Ibu Suhud dari Semarang.

1966 Konferda III di Semarang

Koordinator terpilih Ibu A.M.S. Sumarsono

Berawal dari keprihatinan terhadap kurangnya perhatian dan pendidikan bagi anak-anak usia dini, dan dengan mempelajari Hasil Kongres VII Wanita Katolik RI th. 1965 di Semarang (hasilnya a.l : Mengesahkan berdirinya Yayasan Dharma Ibu dengan akte notaris tanggal 12 Agustus 1965),   Pada tahun 1967 Wanita Katolik RI  Cab. Baturetno mendirikan Taman Kanak-kanak. Pada tahun yang sama Wanita Katolik RI Cabang Klaten juga mendirikan TK di Gatak, Nglinggi, Jabung dan Gantiwarno

Masa Bakti 1968 – 1971   Konferda IV di Klaten

Koordinator terpilih Ibu A.M.S Sumarsono

Pada tahun 1970, DPD Jawa Tengah memperjuangkan dalam Kongres agar organisasi Wanita Katolik RI tidak masuk dalam partai politik.

Hasil Kongres IX th. 1970 di Jakarta memutuskan menyeragamkan semua lembaga pendidikan di bawah YDI dengan menggunakan nama Indriyasana. TK-TK di Jawa Tengah juga mengikuti, namun belum bernaung di bawah badan hukum (yayasan).

Masa Bakti 1971 – 1976 Konferda V di Solo

Koordinator terpilih Ibu A.M.S Sumarsono (sebetulnya koordinator hanya dua kali jabatan, tetapi karena keputusan Konferda terpilih untuk yang ketiga kalinya).

1976 Konferda VI di Klaten

Koordinator terpilih Ibu M. Dradjat

1979 Konferda VII di Semarang

Koordinator terpilih Ibu M. Th. Indra

Periode tahun 1979 sampai dengan 1983 mengoordinasi cabang ex-Karisidenan Semarang, Surakarta menjadi beberapa Dewan Pimpinan Koordinasi Cabang (DPKC).

1982 Konferda VIII di Salatiga

Pada Konferda ini terjadi perubahan istilah “Koordinator” menjadi “Ketua Presidium”. Ketua Presidium terpilih Ibu M. Sugihardono (karena ketua presidium terpilih mendapat anugerah sakit selama enam bulan, maka serah terima dan pelantikan pengukuhan dilangsungkan tanggal 30 Agsutus 1983)

  • Periode 1983 sampai 1987 pemugaran makam Pendiri Wanita Katolik RI Ibu RA Maria Soelastri Soejadi Sasraningrat di Goa Maria Kerep Ambarawa.
  • Periode 1987 sampai dengan 1999, perubahan struktur organisasi diawali dari hasil Kongres XV.

Melihat perkembangan Wanita Katolik RI yang semakin berkembang perlu adanya penataan daerah wilayah kerja yang semula berdasarkan jalur gereja penuh yang memiliki 86 Cabang, dirasakan terlalu sulit untuk dijangkau dan demi kaderisasi maka perlu diperkecil dan ditata sesuai dengan jalur pemerintah menjadi 19 cabang. Agar tidak terkesan hanya bergerak di ruang lingkup gereja maka kegiatan ke dalam   masih menggunakan jalur gereja sedangkan keluar  menggunakan  jalur pemerintah.

MASA BAKTI 1989 – 1994

KONFERDA KE VIII 14 November 1993

Pada konferda ini terpilih presidium

Ketua presidium         :  Ibu M.A. Paul Sugihartono (Alm)

Anggota presidium 1  : Ibu FL. Djoko Harsoeko (Alm)

Anggota presidium 2  : Ibu I Agus Suharsono

Sesuai dengan hasil Konferda VIII November 1993 di Bandungan, maka mulai th 1994 DPD Jawa Tengah menggunakan  jalur pemerintah dalam struktur organisasi, dan hal ini  dipertegas kembali pada Konferda X bulan Oktober 2004 di Semarang.

Dengan berjalannya waktu dan perkembangan organisasi serta adanya penyempurnaan Undang-undang tentang Yayasan, maka Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah membuat Akte pendirian YDI Jawa Tengah yaitu Akte No.178 tertanggal 29 Maret 1990 dengan Notaris Ny. F. Eka Sumarningsih, SH.  Ny. Joesoep Sugianto dipercaya sebagai Ketua YDI Jawa Tengah. Dengan demikian tanggal 29 Maret 1990 merupakan berdirinya YDI Daerah Jawa Tengah

MASA BAKTI 1994 – 1999

Ketua presidium         : Ibu M.A.Paul Driyatmoko

Anggota presidium 1  : V. Sudiyanti Subroto

Anggota presidium 2  : Yani Tjiptoprayitno

MASA BAKTI 1999 – 2004

Ketua presidium         : V. Sudiyanti Subroto

Anggota presidium 1  : MC. Ninil ER.Singgih

Anggota presidium 2  : A,Titik Mandagi

Pada tahun 2002    dikeluarkan Akte No. 18 tanggal 12 Desember 2002 dengan notaris yang sama mengubah susunan pengurus YDI Jawa Tengah. Ny. MA. Paul Dryatmoko sebagai Ketua. Kedua Akte tersebut di atas baru terdaftar pada Pengadilan Negeri Semarang saja.

Hasil pertemuan YDI dan hasil Kongres Wanita Katolik RI ini selalu dibahas dalam pembicaraan antara YDI Jawa Tengah dan DPD Jawa Tengah, karena belum selesainya administrasi dan legalitas YDI Jawa Tengah. Akte Pendirian yang sudah ada, yaitu Akte no.178/1990 dan 18/2002 dicoba untuk dilanjutkan permohonan pengesahannya ke Kemenkumham namun belum berhasil karena sudah kedaluarsa (sudah lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan akte). Nama orang yang disebut dalam akte juga sudah tidak menjabat lagi.

MASA BAKTI 2004 – 2009

Seharusnya Konferda  ke X pada Oktober 2009 karena bertepatan dengan tahun Pemilu maka Konferda diundur Februari 2010.

Ketua presidium         : Nurning A. Hermawan

Anggota presidium 1  : Maria Basuki

Anggota presidium 2  : Elisabeth Sri Lestari

MASA BAKTI 2010 – 2015

Pada Konferda ke XI terpilih

Ketua presidium         : A. Titik Mandagi

Anggota presidium 1  : Nurning A. Harmawan

Anggota presidium 2  : Maria A. Basuki

RAKORNAS Wanita Katolik RI th 2011 di Purwokerto menjadi titik balik perjuangan akan legalitas YDI Jawa Tengah, karena di forum nasional organisasi itu dilakukan juga rapat koordinasi YDI se-Indonesia.  Permasalahan seputar yayasan diangkat dan dibahas kembali, terutama kaitannya dengan Undang-Undang Yayasan dan Keterkaitan YDI dengan organisasi pendiri (Wanita Katolik RI).

Wanita Katolik RI DPD dan YDI Jawa Tengah pun kembali melanjutkan proses legalitas dengan membuat akte pendirian baru yaitu Akte No.04 tanggal 25 September 2012 dengan notaris Hesti Ananta P, SH, MKn. Namun akte ini tidak berhasil mendapatkan pengesahan Kemenkumham karena kesalahan redaksional. Untuk perbaikan redaksional dan pemenuhan persyaratan yang ditentukan Kementerian Hukum dan HAM pun dirasa sulit.

Keputusan Kongres XIX Wanita Katolik RI th.2013 di Jakarta yang antara lain menyetujui rekomendasi YDI tentang pendirian YDI dan mengakomodir hubungan antara badan pendiri (Wanita Katolik RI) – YDI, serta pergantian kepengurusan DPD Jawa Tengah pasca Konferda XII th.2015 di Semarang, kembali mengingatkan PengurusWanita Katolik RI DPD Jawa Tengah untuk melanjutkan penyelesaian legalitas YDI Jawa Tengah. Dalam pertemuan tahunan dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) YDI di Sangkal Putung Klaten tanggal 13 Oktober 2015, setelah pergantian kepengurusan YDI Jawa Tengah pada 28 Juli 2015, ada sesi pertemuan untuk para pengelola TK Indriyasana : YDI Jawa Tengah dan Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah. Para Pengelola sepakat untuk menginduk ke satu yayasan, yaitu YDI Jawa Tengah dan meminta DPD Jawa Tengah untuk segera menuntaskan masalah legalitas. Karena akte pendirian tahun 1990 sudah kedaluarsa, maka kemudian dibuatlah akte pendirian baru yaitu Akte Yayasan “Dharma Ibu Jawa Tengah” No.1 tanggal 10 Nopember 2015 oleh Notaris Olivia Angela Martha Wibisono,SH yang kemudian disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.AHU-0023508.AH.01.04 Tahun 2015 tanggal 16 November 2015. Akte No.1/2015 ini lalu ditindaklanjuti dengan akte-akte pembukaan Cabang serta pengangkatan pengurus Cabang Yayasan untuk wilayah-wilayah yang memiliki TK Indriyasana, seperti: Baturetno, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten, Surakarta, Magelang dan Semarang.

RAKORDA 2013 dilaksanakan di Kota Magelang, pada tanggal 23-24 Februari 2013 dan dihadiri oleh 125 orang dari 19 DPC Wanita Katolik RI se-Jawa Tengah, DPD dan YDI Jawa Tengah, terdiri dari 98 orang Pimpinan Cabang dan pengurus Cabang, 24 orang pengurus DPD, Satu Pastor Penasehat Rohani DPD dan tiga orang dari YDI Jawa Tengah.

Tema RAKORDA 2013 adalah: “Memantapkan Eksistensi Wanita Katolik RI dalam Dinamika Kehidupan Masyarakat di Jawa Tengah”

Tanggal 22 Juli 2013 merupakan hari yang istimewa bagi DPD Jawa Tengah, karena salah satu keinginan untuk membuka wacana bermitra dengan akademisi untuk bisa berbuat sesuatu bagi organisasi, khususnya dalam upaya melepaskan diri dari ‘zona nyaman’ (berkegiatan di seputar gereja) menjadi terwujud.

Bermula dari informasi  Bpk. Petrus Canisius Maria Pulunggono, yang adalah putra ke-12 dari Ibu RAy. Maria Soelastri pendiri Wanita Katolik RI, bahwa beliau merasa ikut bertanggungjawab dalam perkembangan Wanita Katolik RI, maka beliau menghubungi Rr. MI Retno Susilowati, salah satu cucu buyut Ibu RAy. Maria Soelastri yang berdomisili di Semarang untuk ikut terlibat dalam memajukan Wanita Katolik RI, khususnya DPD Jawa Tengah. Hal ini ditindaklanjuti dengan pertemuan Rr. Retno Susilowati dengan beberapa pengurus DPD, yang kemudian disepakati untuk bertemu. Gagasan tersebut lantas diwujudkan dalam suatu pertemuan yang diadakan di sekretariat DPD yaitu Kantor Pelayanan Pastoral (KPP) KAS.  Rr. Retno Susilorini, yang juga Ketua The Java Institute, mengajak dua rekannya yang juga aktif dalam Pusat Studi Gender di Unika Soegijapranata. Suatu keberuntungan bahwa ada dua tamu dari Universitas Trisakti Jakarta, yang kemudian ikut bergabung dalam diskusi yang seru dan serius namun penuh canda tawa.

Rm R. Sugihartanto,Pr selaku romo penasehat  rohani merangkap  penasehat organisasi- menjelaskan upaya beliau dalam mengarahkan agar kegiatan Wanita Katolik RI berjalan sesuai dengan visi misi organisasi, berani terjun ke masyarakat secara nyata, misalnya dengan mengkritisi  kebijakan publik dan menyuarakan kepentingan perempuan.

Brainstorming DPD Jateng bersama (ki-ka) Dr. A. Rika Pratiwi, Dr. Rr. MI. Retno Susilorini, ST., MT., dan Dr. Angelika Riyandari dari Unika Soegijapranata Semarang serta Dr. Margareta Maria Sintorini dan Dr. Hilarion Widyatmoko dari Trisakti Jakarta

KONFERDA XII Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah

Konferda dibuka   oleh Uskup KAS Mgr. Johannes Pudjasumarta, didampingi Penasihat Rohani Wanita Katolik RI DPD Jawa tengah Rm. Raymundus Sugihartanto Pr, Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI Justina Rostiawati, Ketua Presidium DPD Jawa Tengah masa bakti 2010-2015 MI Nurning A. Harmawan dan Maria A. Basuki serta Ketua Panitia Pelaksana Konferda XII Ch. Budhi Adhiani Sentot.  Pembukaan Konferda juga dihadiri oleh para undangan antara lain dari BKOW, GOPTKI, Kesbangpolinmas dan beberapa perwakilan organisasi Katolik serta para Romo yang menjadi penasehat rohani cabang-cabang.

Selain acara pokok pertanggungjawaban pengurus periode 2010-2015, pengesahan rencana kerja 5 tahun ke depan dan pemilihan pimpinan DPD masa bakti 2015-2020, Konferda XII diisi dengan pembekalan rohani oleh Vikjen KAS Rm FX. Sukendar Wignyosumarta, Pr, informasi kondisi Wanita Katolik RI   oleh Ketua Presidium DPP Wanita Katolik RI Justina Rostiawati dan lokakarya dengan nara sumber Andreas Pandiangan (KPU) bertajuk “Tantangan dan Peluang Wanita Katolik RI Dalam Dinamika Sospol.”

MASA BAKTI 2015-2020

Pada Konferda ke XII di Semarang ini terpilih

Ketua presidium         : M. Nunung Purwanti

Anggota presidium 1  : M.C Wiwiek Poerwaningsih

Anggota presidium 2  : Rosalia Sri Pahlawati

Pada tahun 2016, Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah terlibat dalam kegiatan  LBH APIK ikut membantu para korban kekerasan melalui bakti sosial.

Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah bekerjasama LRCKJHAM melalui advokasi  menyampaikan surat kepada Presiden untuk pengesahan Undang Undang PKS. Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah juga berjejaring dengan DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana).  Selain itu sebagai perwakilan di forum PUSPA (Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) mulai tahun 2016 memberikan sosialisasi dan edukasi (Parenting), pendampingan kepada anak anak di Gang Brintik, anak dan orang tua khususnya ibu. Selain itu di kecamatan Godong – Grobogan mendampingi  psikologi anak dan pengembangan ekonomi Kreatif dengan pemanfaatan bahan lokal. Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah telah bermitra dengan Badan Kesbangpol Provinsi  Jawa Tengah  pada  tahun 2019 dalam acara Pertemuan Berkala Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah di Surakarta, dengan tema Fasilitasi FKUB Provisnsi Jawa Tengah dalam rangka Pemeliharaan Keharmonisan dan Kerukunan antar Umat Beragama serta Penghayat Kepercayaan, dengan narasumber Hajah Nawal Arafah Yasin, SHI, MSI,  Pendeta Jonedi Ginting, SP,MA, Romo R. Sugihartanto, Pr, MM Nunung Purwanti dan Rosalia Sri Pahlawati.

Kesbangpol memfasilitasi kegiatan Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah, antara lain:  Merawat  Melestarikan dan Mengimplementasikan Nilai Nilai Luhur Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat yang berlangsung tanggal 23 Agustus 2019 – 24 Agustus 2019

Di Hotel Grand Wahid Jl Jend Sudirman no 2 Salatiga. Adapun materi yang disampaikan dalam acara tersebut:

1.(Kesbangpol Jawa Tengah) Peran perempuan dan organisasi masyarakat dalam merawat, melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan masyarakat 2. Bapak Drs. Stefanus Sukirno, MS ( Budayawan ,Dosen Sospol Untag, pemerhati 4 Pilar Kebangsaan ), Persatuan Indonesia menjadi sila yang krusial dalam upaya mewujudkan keutuhan berbangsa dan bernegara. 3.Romo YR. Edy Purwanto, Pr (Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Semarang ) Persiapan Konferda ke 13 Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah.

  1. Ibu MM Nunung P, (Ketua Presidium Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah):

Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah terlibat dalam program Eling lan Ngelingke yang merupakan salah satu media untuk saling  berbagi   pesan baik, motivasi dan tindakan nyata yang direkam  dalam bentuk video  pendek .

MASA BAKTI 2020 – 2025

Ketua presidium         : Veronica Pramadini Pudji Utami

Anggota presidium 1  : Veronika Silvania Susanti

Anggota presidium 2  : Stefani Farida

Dalam kepengurusan periode ini untuk peningkatan kualitas organisasi, dikeluarkaan Surat Keputusan nomor : 03/KEP/Wanita Katolik RI DPD Jateng/V/2020 tentang : Pengangkatan Tim Pengembangan Organisasi (TPO) Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah Masa Bakti 2020 – 2025. Adapun tugas tugas TPO adalah melakukan percepatan  perekrutan dan pendataan jumlah anggota dan mempercepat proses pembuatan Kartu Anggota.  Susunan Tim TPO ini dibagi dalam  lima rayon wilayah kerja yaitu Rayon 1 yang dikoordinir oleh Yuliana Restu Wulandari, Rayon 2 Puri Wuryandari, Rayon 3 Elizabeth Endang Trisnawati, Rayon 4 Christiana Sri Andayani dan Rayon 5 A. Hersi Krisnawati.

Program Pendidikan, Peningkatan Tumbuh Kembang Generasi Bangsa juga kegiatan Peningkatan Ketahanan Pangan Keluarga dilakukan antara lain: Peran Perempuan dan Pencegahan Stunting Untuk Mewujudkan Generasi Emas yang merupakan kegiatan yang dirangkai  mulai  Desember 2020 sampai dengan Juni 2021.  Kegiatan dikemas dalam bentuk webinar. Selain itu ada pembagian makanan sehat kepada keluarga yang membutuhkan  : ibu hamil dan batita di wilayah 19 cabang; pembagian bibit; webinar Menanam Dalam Tasalampot (tanaman sayur dalam pot) bekerjasama dengan Trubus; gerakan menanam dan dilanjutkan lomba video menanam.

Untuk meningkatkan  kapasitas anggota, diadakan  Pelatihan IT pada tanggal 14 Desember 2021 dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi yang diikuti oleh semua pengurus DPD pada tanggal 27 – 28 Desember 2021

Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah juga berupaya  memotivasi dan  mendorong perempuan, menciptakan dan mengangkat makanan kecil dan minuman berbahan dasar nusantara dengan mengadakan lomba    camilan yang dilaksanakan mulai Januari 2022 sampai dengan Maret 2022.    Tujuan lomba ini adalah memanfaatkan potensi lokal, membuka kesempatan bagi ibu rumah tangga turut menghidupkan ekonomi keluarga dan mengoptimalkan potensi daerah untuk keberlangsungan Wanita Katolik RI di Cabang dan ranting.

Pada tahun 2021 Pembina YDI Jawa Tengah bersama Pengurus dan pengawas serta mengundang para ahli mengadakan diskusi pembahasan AD ART YDI Jawa Tengah yang diperbaharui disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada dan Anggaran Dasar YDI Daerah Jawa Tengah ditetapkan melalui Akta perubahan No: 1 tanggal 08 November 2021 oleh Notaris Ny. Yulita Purtanti,SH.,M.Kn dan berkedudukan di Kabupaten Demak Jawa Tengah, dengan Surat Keputusan Menteri Hukum Dan HAM Republik Indonesia No : AHU-AH.01.06-0030052  tanggal 21 November 2021.

Semakin mantap melangkah dengan adanya legalitas sebagai badan hukum, YDI Jawa Tengah pun membenahi data dan menertibkan administrasi Cabang-cabangnya, antara lain membuat MOU dengan paroki-paroki atau pihak lain terkait peminjaman ruang/tempat  untuk kegiatan belajar mengajar TK Indriyasana Serta dalam proses pelimpahan hibah tanah yang digunakan untuk proses belajar mengajar TK Indriyasana di Klaten sebagai asset yang dimiliki oleh Yayasan Dharma Ibu Daerah Jawa Tengah. Juga memberikan beasiswa kepada guru-guru untuk melanjutkan kuliah di S1 PAUD.

YDI Jawa Tengah memiliki 9 Cabang yang mengelola 23 TK Indriyasana dengan rincian data Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah pun terlibat dalam kepengurusan  FKKG (Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender)  dan TPK2D (Tim Pembina  Ketahanan  Keluarga Daerah) tahun 2021 sebagai berikut :

Sub Cabang Baturetno, jumlah TK 1, jumlah siswa 21; Cabang Kabupaten Wonogiri, jumlah TK 1, jumlah siswa 17;  Cabang Kabupaten Sukoharjo, jumlah TK 1, jumlah siswa 42; Cabang Kabupaten Karanganyar, jumlah TK2, jumlah siswa 75; Cabang Kabupaten Sragen, jumlah TK 1, jumlah siswa 17; Cabang Kabupaten Klaten, jumlah TK 10, jumlah siswa 189; Cabang Kota Surakarta, jumlah TK 4, jumlah siswa 98; Cabang Kota Magelang, jumlah TK1, jumlah siswa 19; Cabang Kota Semarang, jumlah TK 2, jumlah siswa 48.

Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah pun terlibat dalam kepengurusan  FKKG (Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender)  dan TPK2D (Tim Pembina  Ketahanan  Keluarga Daerah) tahun 2021.

Jika membutuhkan konten ini, silahkan menghubungi info@dppwkri.org