WANITA KATOLIK RI
DPD SUMATERA SELATAN
Tim Penulis:
Elisabeth Trisnamurti, Gracia Nunuk NK, Lucia Ismariani, Colleta Sumartini, E. Puji Astuti
Pada tahun 1964, diawali dengan pertemuan Ibu Trees Kalangi, Ibu Suhardiman dan Ibu Djaslim Lawantara yang mengobrol dari masalah keluarga, gereja sampai pada perkembangan di dalam kehidupan masyarakat, berlanjut juga ke masalah kaum wanita beragama Katolik di Palembang. Mereka merasa kaum wanita Katolik di Palembang pasif dalam banyak hal, baik dalam gereja maupun di luar, mereka hanya berkutat dalam kegiatan keagamaan (Legio Maria).
Pembicaraan berlanjut kemungkinan dapat dibentuknya suatu wadah atau organisasi bagi kaum wanita yang dilandasi jiwa dan moral Katolik, namun dengan cakupan dan peran yang lebih luas, yakni turut berjuang bagi perkembangan gereja dan masyarakat, nusa dan bangsa. Hasil percakapan mereka bertiga menyimpulkan akan membentuk organisasi bagi wanita yang beragama Katolik. Karena mereka bertiga umat paroki Hati Kudus, maka mereka menghadap Pastor V. Giesbergen, SCJ yang saat itu sebagai Pastor Paroki Hati Kudus. Pastor setuju dengan rencana ini, dan menyarankan untuk menghadap Bapa Uskup yang ternyata juga menyetujui rencana itu, Mgr. J. Soudant SCJ berpesan: “bila telah terbentuk organisasi, jangan sekedar nama dan tidak ada kiprahnya, boleh dicoba dan mudah-mudahan dapat berjalan baik seperti yang diharapkan. Jangan seperti air soda yang meluap seketika dan lenyap tanpa bekas”.
Dengan restu Pastor Paroki dan Bapa Uskup dilaksanakanlah rapat perdana di Gedung Santo Pius Jl. Jend. Sudirman dihadiri 40 orang utusan dari kaum wanita Paroki Hati Kudus dan disepakati tanggal 16 Februari 1964 terbentuknya Wanita Katolik Palembang, dengan badan pengurus sebagai berikut:
Ketua : Trees Kalangi
Sekretaris I : Ibu MM. Soemardjo
Sekretaris II : Ibu Soemardi
Bendahara I : M. Th. Djaslim Lawantara
Bendahara II : Ibu Suhardiman
Seksi sosial : Lily Samuel Teja
Seksi Usaha : Ibu J. Kawira
Seksi Kerohanian : Ibu Soemarno
Penasehat rohani : P. V. Giesbergen SCJ
Badan pengurus ini sebagai pelopor. Kegiatan organisasi berjalan sebagaimana mestinya. Melihat kiprah organisasi ini berjalan baik maka di cabang-cabang dibentuk pengurus organisasi Wanita Katolik.
Pada tanggal 10 Oktober 1964, cabang Talang Semut dibentuk, dengan susunan pengurus sebagai berikut :
Ketua I : R.B. Soekamti
Ketua I I : Ibu Sutarto
Pada tanggal 18 Februari 1965 kembali diadakan rapat anggota dengan tujuan memilih pengurus Wanita Katolik Cabang Talang Jawa (Hati Kudus) yang dihadiri oleh 48 orang dari jumlah 89 anggota. Pemilihan ketua menggunakan sistem formatur yang dipimpin oleh Pastor Abdi Putra Rahardja SCJ. Formatur tersebut menyampaikan konsep susunan pengurus kepada rapat dan konsep itu dapat diterima oleh anggota dengan suara bulat. Hasil dari pemilihan tersebut tersusunlah kepengurusan pada tanggal 21 Februari 1965.
Ketua I : M. Th. Djaslim Lawantara
Ketua I I : Tress Badroen Effendy
Himpunan ibu-ibu Katolik gereja Sungai Buah telah ada sejak 1963, mereka menyatakan diri bergabung ke Wanita Katolik tahun 1965 dengan susunan pengurus sebagai berikut:
Ketua I : Ibu Hukman Sutanegara
Ketua I I : Ibu Soemarto
Karena meningkatnya kegiatan organisasi, maka perlu mengembangkan organisasi menurut hirarki pemerintahan daerah. Akhirnya pada tanggal 20 Maret 1965, ketiga cabang tersebut yaitu cabang Hati Kudus (Talang Jawa), cabang Talang Semut dan cabang Sungai Buah mengadakan rapat, dan menghasilkan susunan pengurus DPD Wanita Katolik RI Sumatera Selatan sebagai berikut:
Pelindung Rohani : Bapa Uskup J.H. Soudant, SCJ
Ketua I : R.B. Soekamti
Ketua II : Ibu Sudarmadi
Sekretaris I : Ibu Soemardi
Sekretaris II : Tress Badroen Effendi
Koordinator cabang-cabang Palembang: M. Th. Djaslim Lawantara
Karena jabatan barunya, Ibu R.B. Soekamti mengundurkan diri dari Ketua Cabang Talang Semut dan diganti oleh Ibu Sutarto.
Seiring berjalannya waktu, Wanita Katolik terus berbenah diri menjadi organisasi yang lebih baik dan lebih maju. Sesuai Keputusan Kongres VII tahun 1965, nama organisasi disempurnakan menjadi Wanita Katolik RI. Wanita Katolik RI Sumatera Selatan pun mengikatkan diri ke dalam ujud yang lebih terpadu yakni KOMDA Wanita Katolik RI menjadi DPD Wanita Katolik RI Sumatera Selatan.
- Wanita Katolik Cabang Talang Jawa menjadi Wanita Katolik RI Cabang Palembang I
- Wanita Katolik Cabang Talang Semut menjadi Wanita Katolik RI Cabang Palembang II
- Wanita Katolik Cabang Sungai Buah menjadi Wanita Katolik RI Cabang Palembang III
Cabang-cabang lain mulai bermunculan di Kotamadya Palembang dan di daerah-daerah pedalaman baik yang dibentuk DPD maupun yang timbul dari inisiatif ibu-ibu sendiri di daerah setempat.
Setelah menjadi DPD Wanita Katolik RI Sumatera Selatan maka organisasi ini mendaftarkan diri ke Front Nasional Daswati I Sumatera Selatan dan sebagai pengurus harian diwakili oleh M. Th. Djaslim Lawantara sedangkan Ibu Soemardi sebagai anggota. Pada tanggal 2 s/d 13 November 1965 Wanita Katolik turut ambil bagian dalam latihan manouvre yang diadakan oleh Front Nasional Daswati I Sumatera Selatan yang diwakili oleh Ibu Soedarmadi dan Ibu J. Kawira.
Wanita Katolik juga mengikuti Kursus Pembinaan Kaderisasi Tenaga Inti Front Katolik di Jakarta yang diwakili oleh M. Th. Djaslim Lawantara dan Tress Badroen Effendi.
Tanggal 3 September 1965 Wanita Katolik RI Cabang Palembang IV berdiri di Plaju dan Sungai Gerong dengan susunan pengurus sbb:
Ketua I : Ibu Baron Ryadi
Ketua I I : Ibu Aei Kwa An
Penasehat Rohani : Pastor PJ. V.Kampen SCJ
Tahun 1969 Wanita Katolik RI Sumatera Selatan mendapat undangan dari Gabungan Taman Kanak-kanak Indonesia yang sekarang dikenal dengan nama GOPTKI Sumatera Selatan untuk bekerjasama. Tawaran ini disambut baik oleh Wanita Katolik dan mengutus Tress Badroen Effendi sebagai Sekretaris I sejak tahun 1972-1981.
Di usianya yang masih muda Wanita Katolik RI Sumatera Selatan menghadapi banyak rintangan. Tantangan terberat adalah saat terjadinya G30SPKI, namun Wanita Katolik RI Sumatera Selatan tidak terdesak dan tersingkir. Dengan jiwa persatuan dan semangat bertanggung jawab akan keutuhan bangsa, bersama dengan organisasi wanita lain yang ada di Sumatera Selatan turut aktif di dalam menggalang desakan-desakan tidak sehat yang dilancarkan oleh PKI yang ingin menggerogoti Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Puncak PKI adalah ketika pemberontakan fisik pada tahun 1965 yang menimbulkan kegoncangan dahsyat di seluruh tanah air tidak terkecuali di Sumatera Selatan. Kecemasan rakyat terutama kaum wanita menimbulkan ketakutan untuk ikut organisasi, walaupun tidak menyatakan secara formil keluar sebagai anggota tetapi praktis bersikap apatis. Inilah yang menyebabkan Wanita Katolik RI Sumatera Selatan hanya digerakkan dan dibina oleh beberapa orang saja, namun demikian semua kegiatan keluar dapat terlaksana dan tetap memberikan semangat dan dorongan untuk anggota.
Wanita Katolik RI Sumatera Selatan juga aktif dalam menanggulangi kemelut nasional. Bersama dengan ormas lainnya membentuk Kesatuan Aksi Wanita Indonesia Sumatera Selatan (KAWI), yang diwakili oleh Ibu Djaslim Lawantara sebagai Sekjen. Selain itu aktif juga di Front Nasional dan Front Perjuangan Wanita Sumatera Selatan yang mengeluarkan statement mengutuk pemberontakan keji G30SPKI yang diwakili oleh Ibu Soedarmadi.
Setelah terjadinya pemberontakan, baik pemerintah dan instansi-instansi serta wadah-wadah persatuan yang ada melakukan pembersihan dari PKI dan semua ormasnya. Wanita Katolik RI Sumatera Selatan mendapat kepercayaan dari Front Nasional Daswati I Sumatera Selatan untuk menyusun kembali komposisi kepengurusan BKSOW (Badan Kerja Sama Organisasi Wanita) bersama ormas-ormas wanita lainnya.
Wanita Katolik RI Sumatera Selatan mengalami perkembangan yang pesat dan mulai menata diri baik dari jalannya organisasi, tertib administrasi maupun yang lainnya. Salah satu tertib organisasi yang dilakukan saat itu adalah menyelenggarakan KONFERDA yang merupakan forum musyawarah tertinggi yang bertugas untuk :
- Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah.
- Menerapkan dan mengesahkan rencana kerja tingkat Daerah.
- Memilih dan menetapkan pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
Wilayah kerja Wanita Katolik RI Sumatera Selatan mengikuti hirarki gerejani, yaitu wilayah Keuskupan Agung Palembang. Oleh karena itu DPD Sumatera Selatan membawahi 3 (tiga) Provinsi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu dan Jambi. Hal ini juga menjadi tantangan untuk para ibu di DPD Sumatera Selatan.
KONFERDA II:
Tanggal 7 Januari 1982 Wanita Katolik RI DPD Sumatera Selatan melaksanakan Konferda II, dengan terpilihnya Presidium sebagai berikut:
Ketua Presidium : Irawati Handoko
Wakil Ketua Presidium : M. Toety Soediono
Masa bakti Presidium terpilih saat itu 4 (empat) tahun yaitu tahun 1982-1986. Saat itu Wanita Katolik RI Sumatera Selatan memiliki 20 cabang dan 7 ranting. Kegiatan sosial secara umum dilaksanakan dengan baik mulai dari tingkat DPD sampai Ranting. Kegiatan khusus yang dilaksanakan pada periode ini adalah Penataran P4 Pola Pendukung 25 jam dan 40 jam. Kegiatan ini terlaksana dengan baik berkat kerjasama dengan BP7, bahkan anggota Wanita Katolik RI DPD Sumatera Selatan menjadi fasilitastor di BP7.
KONFERDA III:
Pada tanggal 3–4 Juli 1986 dilaksanakan Konferda III yang hasilnya terpilih Presidium baru untuk masa bakti 1986-1990, yaitu :
Ketua Presidium : Meiti Jhon Fransiskus
Wakil Ketua Presidium 1 : Irawati Handoko
Wakil Ketua Presidium 2 : Tien Soedadi
Selain memilih presidium baru, dalam Konferda III ini juga memutuskan perubahan nama Wanita Katolik RI Cabang I, II, III, IV dan V menjadi nama sesuai paroki masing-masing dan memutuskan perubahan masa bakti kepengurusan dari 4 tahun menjadi 5 tahun.
KONFERDA IV:
Pada tanggal 20-21 Juni 1990 diadakan Konferda IV dengan hasil terpilihnya Presidium baru untuk masa bakti 1990-1995, dengan susunan sebagai berikut :
Ketua Presidium : Meiti Jhon Fransiskus
Anggota Presidium I : Sumaryati Bambang Sunarwan
Anggota Presidium II : Menik Sutarno
Kegiatan yang dilaksanakan pada periode ini yaitu mengirimkan mesin jahit dan alat-alat salon kecantikan ke daerah-daerah, dengan tujuan supaya ibu-ibu memiliki keterampilan dalam menjahit dan salon kecantikan bekerjasama dengan PANSOS.
KONFERDA V:
Tanggal 24 Juni 1995 diselenggarakan Konferda V dan pimpinan terpilih adalah sebagai berikut :
Ketua Presidium : Toety Soediono
Anggota Presidium I : Sumaryati Bambang Sunarwan
Anggota Presidium II : Menik Sutarno
Kegiatan pada periode ini adalah melaksanakan program kerja hasil Kongres dan Konferda, memberi bantuan bibit sayuran ke daerah Jalur Pasang Surut dan membentuk Wanita Katolik Cabang di Jalur 16.
Pada periode ini terjadi pergantian presidium antar waktu yaitu Sumaryati Bambang diganti oleh Rina Fauzi, karena terpilih sebagai Ketua Yayasan Dharma Ibu Palembang. Sedangkan Rina Fauzi yang terpilih sebagai presidium karena pada saat itu beliau masuk dalam nominasi calon.
KONFERDA VI :
Konferda VI dilaksanakan pada tanggal 28-29 Oktober 2000 dan pengurus terpilih adalah sebagai berikut :
Ketua Presidium : Daisy W. Mailangkay
Anggota Presidium I : L. Siwi Triwahyuni
Anggota Presidium II : Ay. Handayani Ken Hartono
Konferda VI ini dihadiri oleh Gubenur Sumatera Selatan H. Syahrial Oesman yang sangat mendukung kegiatan dan peran serta Wanita Katolik RI Sumsel. Kegiatan yang dilakukan diantaranya : mendukung persiapan menghadapi otonomi daerah, meningkatkan pembangunan pemberdayaan perempuan, tertib aturan dan administrasi, kaderisasi, dan sosialisasi visi dan misi organisasi, sunatan massal yang diikuti sebanyak 100 peserta, pemberian ayam bergulir ke cabang Jalur 16 dan Jalur 17, menerbitkan buletin Wanita Katolik RI DPD Sumsel, memberikan bantuan sembako kepada pungungsi exodus Timor Timur, memberikan pelatihan keterampilan kepada pembantu rumah tangga dan menggalakkan peningkatan gizi balita ke cabang-cabang.
KONFERDA VII:
Pada tanggal 8-10 Oktober 2005 bertempat di RR Giri Nugraha Palembang dilaksanakan Konferda VII. Presidium terpilih saat itu adalah :
Ketua Presidium : Daisy W. Mailangkay
Anggota Presidium I : R. Sumaryati Kasijan
Anggota Presidium II : Rr. Chrispina Ayis Windarti
Kegiatan yang terlaksana pada periode ini adalah sosialisasi Undang-Undang Anti kekerasan dalam keluarga, program Pemberdayaan Perempuan Usaha Kecil (PPUK), pemberian beasiswa, pemberian sepasang kambing di daerah percontohan (Sindang), penggunaan lahan sempit untuk menanam berbagai jenis sayuran, penanaman sejuta pohon sampai di tingkat cabang, pemberian makan sehat untuk balita, Program ASKES (namun dalam perjalanan terhenti karena dua hal yakni premi naik dan petugas yang menagih/mengumpulkan premi tidak ada), pendataan anggota untuk penertiban kartu anggota yang dikeluarkan DPP, tour bersama para lansia, berpartisipasi dalam kegiatan bencana/musibah, memberikan sumbangan kepada anak penderita Hidrosefalus. wisata rohani ke Jawa Tengah dan Jawa Timur bersama pengurus DPC dan DPD, pendampingan dari Penasihat Rohani pada cabang-cabang yang mengadakan Konfercab, mengadakan kaderisasi setiap tahunnya di tingkat cabang dan ranting, membentuk Koor Wanita Katolik RI DPD
KONFERDA VIII:
Pada tanggal 8 – 10 Oktober 2010 dilaksanakan Konferda VIII dan telah terpilih presidium baru sebagai berikut:
Ketua Presidium : R. Sumaryati Kasijan
Anggota Presidium I : B. Gunarti Hadiatmodjo
Anggota Presidium II : Ch. Sardjini
Kegiatan yang dilaksanakan dalam periode ini adalah melaksanakan Rakorda III (evaluasi pelaksanaan program kerja), Perayaan HUT ke 50 Wanita Katolik RI DPD Sumatera Selatan pada tanggal 14-16 Februari 2014 (Perayaan HUT ke 50 menjadi istimewa karena dihadiri oleh Ibu Meity Jhon dan Ibu Djaslim Lawantara yang merupakan pendiri Wanita Katolik RI DPD Sumsel), mengikuti pertemuan Nasional yang diselenggarakan DPP diantaranya Rakornas, Kongres dan Loknas, melanjutkan database anggota Wanita Katolik RI DPD Sumsel, melaksanakan bakti sosial, pendampingan ke cabang dalam melaksanakan PPUK, pengumpulan Rosario dari anggota untuk disumbangkan kepada anak-anak di daerah terpencil di Indonesia Timur dan Papua melalui Kongregasi Suster Ursulin di Bandung dan aktif dalam kegiatan-kegiatan bersama BKOW.
KONFERDA IX:
Konferda IX dilaksanakan pada tanggal 23-25 Oktober 2015 dan terpilih sebagai pengurus baru yaitu :
Ketua Presidium : B. Gunarti Hadiatmodjo
Anggota Presidium I : Theresia Yuni Astuti
Anggota Presidium II : Ch. Sardjini
Kegiatan pada periode ini yaitu menertibkan tata administrasi organisasi (meminta cabang untuk memberikan laporan tahunan berkala), membentuk Badan Koordinasi Cabang agar dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik, pembentukan Cabang baru (cabang St Gregorius Agung Jambi), memhidupkan kembali cabang yang tidur: DPC St. Andreas Jalur 16, DPC Allah Maha Murah Jalur 20, DPC Kristus Raja Tugumulyo OKI, DPC St Maria Pengantara Lahat, DPC St Maria Ratu Rosario Palembang, DPC Trinitas Bangunsari.
Kegiatan lainnya adalah melaksanakan Rakorda IV (mengevaluasi program kerja yang telah disepakati), pendampingan Konfercab ke cabang (selama tahun 2020 ada 10 cabang yang merencanakan untuk pelaksanaan Konfercab, namun hanya dapat terlaksana 1 cabang sedangkan 9 cabang yang lain tertunda karena pandemi covid 19), terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan di BKOW Sumatera Selatan dan jejaring lainnya seperti: Pansos/PSE Keuskupan Agung Palembang, FMKI (Forum Masyarakat Katolik Indonesia), ISKA Palembang (Ikatan Sarjana Katolik), Komisi Kerawan Keuskupan Agung Palembang, Komisi Keluarga Keuskupan Agung Palembang, Kesbangpol provinsi Sumsel, Crisis Center Keuskupan Agung Palembang (mengumpulkan dana, masker dan APD untuk Puskesmas dan RS yang membutuhkan karena dampak Covid 19), GOPTKI, RS RK Charitas. Pemuda Katolik KOMDA Palembang, OKKSS (Oikumene Kristen Katolik Sumatera Selatan), Forum DPP, Universitas Katolik Musi Charitas, LP3KD Sumatera Selatan, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat – KPPPA, RR Giri Nugraha.
Peningkatan kaderisasi dilaksanakan dengan lomba-lomba yang melibatkan anggota cabang dalam rangka HUT DPD, selama masa pandemi mengadakan Webinar dan Rekoleksi secara virtual, lomba Baca dan Cipta Puisi secara virtual, menerbitkan Majalah GEMA dan mempersiapkan Konferda X yang dilaksanakan secara Hybrid karena masih dalam situasi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
KONFERDA X
Situasi dunia yang sedang dilanda covid 19, berdampak juga di Sumatera Selatan. Seluruh kegiatan masyarakat berulangkali mengalami pembatasan, termasuk pelaksanaan Konferda X yang akhirnya pada tanggal 25 September 2021 dilaksanakan secara Hibrid dengan terpilihnya Presidium baru yaitu:
Ketua Presidium : Theresia Yuni Astuti
Anggota Presidium I : Ester Valentina
Anggota Presidium II : Elisabeth Trisnamurti
Wanita Katolik RI DPD Sumatera Selatan saat ini memiliki 30 Cabang dan 67 ranting dengan 2680 anggota.
Daftar Pustaka:
- Bidang Penerangan WKRI DPD Sumsel, Juli 1989, Buku Peringatan HUT ke 25, Palembang
- Tim Penyusun Buku WKRI DPD Sumsel, 2014, Buku Kenangan HUT ke 50, Palembang.
TABEL DATA CABANG DI DPD WANITA KATOLIK RI SUMATERA SELATAN
NO | NAMA CABANG | TAHUN BERDIRI | KETUA
PERTAMA |
KETUA
SAAT INI |
1 | Hati Kudus Palembang
(vakum) |
16-02-1964 | Trees Kalangi | – |
2 | Katedral St. Maria Palembang | 10-10-1964 | R.B. Soekamti | Secundina Endang S. |
3 | Fransiskus De Sales Palembang | 1965 | Ibu Hukman Sutanegara | Elisabeth Esti Rahayu |
4 | St. Paulus Palembang | 03-10-1965 | Ibu Baron Rijadi | E. Dwi Setyo Budi |
5 | St. Teresia Jambi | 1965 | Cornelia Lorina Tamie | Theresia Ari Sukarni |
6 | Sang Penebus Batu Putih | 25-03-1965 | Ibu Y. Trimosh Misno | E. Indra Prastyaningsih |
7 | Penyelenggara Ilahi Lubuk Linggau | 12-12-1965 | Siti Suwardinah Irmaniatno | Agnes Rini Tristiyanti |
8 | St. Maria Pengantara Lahat | 1965 | Maritje Saranggi | Catarina Murdiyati |
9 | St. Yoseph Tanjung Enim | 08-01-1966 | Ibu C. Mardi Siswoyo | Fransiska Mayang Ikasari |
10 | St. Petrus dan Paulus Baturaja | Desember 1964 | dr. Tju Pohan | Andrea Sri Yuniarti |
11 | St. Maria Tak Bernoda Tegalrejo | 1967 | Benedicta Sukanti | Lidya Komijah |
12 | St. Yoseph Palembang | 10-08-1970 | Ibu Santosa | V. Yuli Mulassih |
13 | St. Stefanus Martir Curup | 1970 | Ibu Ci Wijaya | Margaretha Eka Widi |
14 | St. Mikael Tanjung Sakti | 26-07-1975 | Ibu Urinimus | Rubaniah |
15 | St. Maria Tugumulyo | 02-02-1975 | Cicilia Kusnarto | Lucia Listiyani |
16 | Keluarga Kudus Tegal Arum | 1979 | Chatarina Katri Adi Ati | F. Romana Dwi Retno |
17 | St. Yohanes Pembaptis Bengkulu | 1981 | Ibu Markapi | C. Nur Sulistyo |
18 | St. Maria Ratu Rosario Palembang | 1981 | Trees Willy Azim | Y. Endang Kusuma |
19 | Allah Maha Murah Jalur 20 | 1985 | Surnansih | V. Rushartanti |
20 | St. Maria Asumpta Mojosari | 26-07-1986 | Theresia Khatijah | M. Heriyanti |
21 | St. Fransiskus Asisi Sindang | 1986 | Ignatia Wakiyatmi | Agustina Noni Yatin |
22 | St. Paulus Muara Bungo | 04-08-1987 | Ibu Sugito (almh) | Cholleta Marheni |
23 | Trinitas Bangunsari | 27-05-1988 | Ibu Sumbuk | Yustina Sujiati |
24 | Para Rasul Kudus Tegalsari
(mati suri) |
03-01-1988 | Bernadeta Paryanti | – |
25 | St. Stefanus Palembang | 02-04-1989 | FX. Erma Haryono | Valentia Sriati Lissawaty |
26 | St. Andreas Jalur 16 | 28-08-1997 | Felisia Tukiyem (almh) | Sisilia Dwi Hartanti |
27 | St. Fransiskua Xaverius Pagaralam | 2003 | Rieke Cahaya Alam | E. Maya Ningrum |
28 | St. Petrus Palembang | 25-07-2004 | Ester Valentina | Rosalia Sri Yulia |
29 | Kristus Raja OKI | 2006 | Ibu Saragih | Susana Heriyanti |
30 | St. Gregorius Agung Jambi | 14-04-2018 | Brigita Bunga Indah | – |